Penting Tapi Sering Terlupa

Senin, 25 Januari 2016

alasan memilih suatu pilihan pekerjaan dan yang sering terlupakan

Kenapa kamu membaca blog ini?
Apakah ada sesuatu dalam blog ini yang membuat ingin selalu datang lagi dan lagi? Apakah ada hal yang benar-benar penting dan mendasar sehingga kamu harus meluangkan sedikit dari waktu onlinemu untuk membaca satu atau dua catatan terbaru blog ini? Apakah kau datang kemari untuk wawasan yang lebih luas? Atau hanya karena penasaran dengan apa yang orang katakan?


Kamu harus punya alasan
Kamu harus punya alasan untuk tiap-tiap yang kamu lakukan.

Hidup punya begitu banyak pilihan. Kalau dihitung aku rasa jumlahnya akan tidak berhingga. Ada begitu banyak simpang dalam kehidupan yang menuntut kita untuk membuat pilihan setiap kalinya. Setiap orang bisa memilih kearah mana 206 ruas tulangnya akan gerakkan untuk tiap detik berikutnya. Setiap orang bisa memilih apa yang harus ia sukai, pikirkan atau lakukan.

Kamu pasti punya alasan ketika memilih jurusan sastra bukannya hukum. Kamu pasti punya alasan ketika berangkat dengan sepeda bukannya dengan motor. Kamu bahkan punya alasan untuk pilihan terkecil seperti nasi goreng atau nasi uduk.


Hanya saja kamu lupa
Karena memilih terlalu sering, aku yakin kamu tidak akan lagi menganggapnya cukup spesial untuk diingat. Kalau memang benar masih ingat, coba beritahu aku mengapa kamu sekarang kuliah? Mengapa kamu harus menonton acara TV favoritmu setiap hari minggu? Mengapa kamu marah saat klub sepakbola favoritmu dijelek-jelekan orang?

Got it? Kalian tahu kemana arah pembicaraanku kan?
Disini aku mencoba mengajak kita memikirkan kembali alasan dari apapun yang kita kerjakan. Jangan-jangan kita sudah tidak tahu lagi apa yang kita kerjakan. Jangan-jangan kalian hanya sekolah karena kebanyakan anak seumuran kalian pergi kesana. Aku takut kalian melupakan alasan sebenarnya dan esensi terpentingnya.

Apa mungkin kita bisa mendapatkan yang terbaik dari suatu pekerjaan jika kita lupa atau tidak mengerti mengapa kita melakukannya? Apa mungkin pemikiran seorang mahasiswa bisa berkembang jika ia hanya kuliah karena ikut teman-temannya ke kampus? Apa mungkin seseorang akan sampai jika ia berjalan tanpa tujuan?

Coba pikir lagi, alasan dan tujuannya. Kenapa kau harus membeli mobil itu? Apa kau butuh kendaraan yang cukup luas untuk membawa keluargamu jalan-jalan? Apa kau butuh sesuatu untuk menyumpal mulut tetanggamu yang selalu menyombongkan mobilnya? Apa kau akan menggunakannya sebagai umpan bagi perempuan di kampusmu?

Kalau hari ini kamu memang ingin kuliah, coba pikir lagi, apa yang kau harapkan dari kuliah itu? Apa kau ingin gelarnya agar calon mertuamu bangga dengan itu? Apa kau butuh ijazahnya untuk melamar pekerjaan? Apa kau butuh ilmunya agar kau bisa mencapai cita-citamu? Apa diskusi keilmuan adalah hobimu? Apa tujuanmu? Dan mengapa itu penting?

Atau jangan-jangan apa yang selama ini kamu kerjakan sebenarnya tak begitu penting? Ya kan, siapa tahu? Maka dari mari coba pikir ulang. Kurasa tidak ada salahnya dan tidak ada ruginya jika sekarang kamu menanyakan pada dirimu sendiri, “Kenapa aku harus melakukan ini?” “Kenapa ini penting bagiku?” Karena dengan begitu kamu sudah membantu dirimu menemukan motivasi yang akan senantiasa menjagamu agar tidak melenceng dari tujuan semulamu. Atau mungkin memang sebenarnya kamu tidak perlu melakukannya.
Bagikan via:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar